Minggu, 12 November 2017

Father day - Yaumul Abi

Dalam bahasa indonesianya, di kenal sebagai Hari Ayah. Sedikit lucu memang, hari ayah tak sepopuler Hari ibu. Itu logis. Karena yang coba di junjung sejak dulu adalah gender.

Ayah identik dengan orang yang kuat, bertanggung jawab. Ayah pada umumnya condong dengan hal hak yang berbau kepemimpinan dalam keluarga. Karena itulah, tanpa di peringati harinya pun, kita seolah sudah setuju bahwa Ayah adakah pemegang kendali dalam keluarga.
Ayah, dalam perannya dalam agama memang tidak diangkat secara sfesipik seperti ibu. Dalam Al Qur'an, peran ayah di ganti dengan kata lelaki (pada umumnya). Imbasnya, efek Ayah seperti berlaku hanya pada istri. Sedang Anak adalah anak ibunya.
Tapi itu juga tidak terlepas dari kebiasaan nasab yang di tunjukan pada Ayah. Islam datang mengimbangi.
Mungkin kawan kawan sering mendengar istilah "Ar rizalu Qowwamuna ala nisa" yang pada umumnya di artikan bahwa "Lelaki adalah pemimpin dari wanita" penulis sedikit setuju jika konteknya dalam keluarga. Tapi ada satu pendapat yang sedikit menyentil, "Ar rizal artinya yang lebih kuat" maka pemimpin bahkan dalam keluarga punbadalah siapa yang lebih mampu mempimpin. Karena kepemimpinan itu bisa jadi alamiah dan gemblengan.
Ayah, dalam di indonesia sudah identik menjadi pemimpin. Penulis tidak mencoba merubah pranata sosial itu. Penulis hanya berdoa, di hari Ayah ini, semoga para Ayah ataupun calon ayah, bisa optimal dalam tupoksi yangbdi percayainya.
12 November 2017
Kominfo - TH